0

MEMELIHARA PERSAUDARAAN PRESPEKTIF AL QUR’AN DAN AL HADIS Oleh Prof.Dr.KH.Sayyid Aqil Husin Al Munawwar, MA. (Mentri Agama RI Periode 2001 – 2004)

Menteri Agama RI Periode 2001 – 2004, Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar, MA, saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT, Jumat (5/1/2024) .

Prof.Dr.KH.Sayyid Aqil Husin dalm khutbahnya mengusung sebuah tema “Memelihara Persaudaraan Prespektif Al Qur’an Dan Al Hadis, Beliau menyampaikan makna persaudaraan dalam bahasa arab disebutkan ukhuah, belia juga menyampaikan tentang memelihara persaudaraan adalah inti dari makna Ukhuah artinya adalah saling memperhatikan , mereka yang  merasa bersaudara hendaknya satu sama lain saling memperhatikan begitu pentingnya persaudaraan dalam alqur’an  yang terambil dari kata Akhun, yang memiliki arti saudara, sahabat. Ujar beliau dalam khutbahnya

Dalam khutbahnya, beliua juga menyampaikan bahwa di dalam alqur’an disebut sebanyak 52 kali  dan 22 kali dalam bentuk plural kata ikhwan atau ikhwah yang semua memberi makna persaudaraan.

Prof.Dr.KH.Sayyid Aqil Husin juga dalam khutbahnya memberikan penjelasan tentang sejarah singkat hijrahnya Nabi Muhammad dari mekah ke madian bukan untuk membangun infrastruktur melainkan membentuk persatuan dan kesatuan persaudaraan. Mepersatukan 2 kekuatan yang dimiliki yaitu antara kaum muhajirin (pendatang) penduduk mekah dan kaum ansor (penetap) penduduk madinah. Tugas utama beliau dalam berhijrah adalah mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum ansor.

Dalam khutbahnya beliau juga membacakan surat Al hujrat ayat 10 beliau memberikan penjelasan ayat tersebut bahwa sesungguhnya orang yang mukmin itu adalah bersaudara, maka berdamailah  diantara saudara saudara sekandung, sesusu, semukmin dan se iman agar semua mendapatkan rahmat dari Allah SAW

Prof.Dr.KH.Sayyid Aqil Husin menyampaikan dalam khutbahnya ada 6 perkara jika dipelihara dengan baik  maka perkara tersebut akan membuat kita menjadi orang yang beriman, dan beliau sebutkan dalam sebuah ayat yang artinya Allah berfirman “Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah bersaudara maka payung persaudaraan kita adalah keimaanan kita harus jaga dengan persaudaraan

6 perkara tersebut terdapat di dalam surat Al Hujrat Ayat 11 dan 12 (tambah beliau dalam khutbahnya), dan  menjelaskan Jauhkan dari 6 perka,  yang apabila 6 perkara itu dijaga dengan baik

3 diantaranya terdapat dalam surat Al hujrat ayat 11 yaitu

  1. Janganlah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain, Karena boleh jadi mereka yang diperolok-olok lebih baik daripada mereka yang mengolok-ngolok
  2. Janganlah kamu Saling mencela satu sama lain
  3. Jangan memanggil dengan gelar –gelar yang buruk yang tidak disukai oleh yang dipanggil

Sedangkan 3 yang lain terdapat dalam surat al hujrat ayat 12

  1. Hindari prasangka yang suudzon, karena prasangka itu lebih keji
  2. Dilarang mengorek-ngorek kekurangan saudara kita, tutupi segala kekurangan saudara-sudarany
  3. Dilarang saling mengumpat, menggunjing, menyebut saudara dengan segala sebutan dengan tidak baik

Kemudian beliau berpesan di sela sela khutbahnya agar kita selalu menjaga dari 6 perkara yang sudah disebutkan itu. Beliau juga memberikan penjelasan tentang Gambaran Ukhuah Islamiyah yang sejati adalah dalam islam yaitu Dengan ukhuah bagaikan satu bangunan satu sama yang lain saling memperkuat dan memperkokoh.

Prof.Dr.KH.Sayyid Aqil Husin dalam khutbahnya juga menjelaskan bahwa ada 6 perkara yang harus kita tegakkan dalam persaudaraan diantaranya adalah

  1. Kalo berjumpa ucapkan salam
  2. Kalo saudara mau bersin dan dia mengucapkan Alhamdulillah, maka kita jawab yarhamukullah (saling mendoakan satu sama yang lain)
  3. Memenuhi undangan
  4. Kalo dia minta nasihat maka sampaikan saran itu
  5. Kalo dia sedang sakit maka tengok dia
  6. Apabila ia meninggal dunia maka anrtakan lah jenahzahnya sampai ke tempat peristiratan terakhirnya (pemakamannya.)

Di khutbah terakhir dari topic yang diuraikan oleh beliau Prof.Dr.KH.sayyid Aqil Husin Al Munawwar, MA. (Mentri Agama RI  Periode 2001 – 2004), beliau memberikan  stetmen yaitu “Dengan menjaga persaudaraan kita akan menjadi kuat, persautan kita menjadi kuat, tapi dengan menghancurkan persaudaraan kita bearti kita lemah, Sekecil apapun perbuatan itu yakinlah apabila itu perbuatan yang baik, maka Allah sudah siapkan ganjaran yang berlipat ganda,  sebaliknya sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan apabila itu adalah pelanggaran terhadap ajaran Allah dan Rosulnya, Maka yakinlah pula Allah sudah sipakan azab dan siksaan yang pedih”.

Kemudian Ketika pelaksanaan sholat jum’at selesai, beliua membacakan Tilawah Al quran di ruang tempat imam Sholat dan dikelilingi oleh para pengurus MAJT serta para jama’ah sholat jum’at untuk mendengarkan dan menyaksikan sebuah lantunan ayat ayat Al Qur’an yang sangat merdu ketika dibacakan oleh Prof.Dr.KH.Sayyid Aqil Husin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *