0

Mewaspadai Bujukan ISIS

Fenomena ISIS masih menjadi isu global, dunia internsional pun kewalahan mengatasi sepak terjang ISIS. Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji saat interaktif di radio DAIS (27/4) mengatakan bahwa “Asal muasal ISIS terjadi karena banyak keinginan Islam berkuasa secara nyata. Dalam kenyataannya mereka ingin membentuk daulah Islamiyah. Yang pimpinannya adalah khalifah, kalau di Indonesia pimpinan presiden. Umat Islam banyak tapi tidak bisa berbuat banyak dalam semua aspek. Timbul gerakan untuk eksis dengan cara kekerasan, sifat keras sudah ada sejak dulu sesudah jaman Rasulullah dan sahabat, kelompok khawarij orang yang awalnya senang terhadap Ali kemudian tidak sependapat dengan cara Ali maka mereka muncul dengan kekerasan seperti ihkwanul muslimin, hisbur tahrir. Kekerasan itulah yang dipakai untuk untuk mereka yang tidak puas dengan keadaan sekarang ini yang dikenal dengan radikal yang turun temurun. Rasulullah tidak menyuruh negara Islam melainkan negara yang hukum-hukum Allah itu berlangsung” tegasnya.

Banyaknya kelompok-kelompok yang bergabung dengan ISIS sekarang ini sudah lebih kondusif dengan munculnya penolakan-penolakan radikalisme ISIS. Ketakutan yang datang sejak tahun 2014 untuk sekarang ini tidak begitu menakutkan. Mereka yang mengikuti ISIS adalah yang jarang berkumpul dengan tetangga, introvert dan yang mudah di brain wash (cuci otak). Teguh Yuwono selaku ketua Lembaga Pengkajian Pembangunan Daerah (LPPD) Jateng mengatakan “ Saat seminar di Banjarnegara dalam wawancara dengan mantan anggota NIS bahwa brain wash hanya butuh waktu 15 menit”.  Untuk menghadapi ISIS Ahmad Darodji menambahkan “Keyakinan menjadi modal utama untuk menanggulangi bahaya seperti ini. Pendidikan agama secara komprehensif salah satu langkah berikutnya untuk mengetahui cara-cara Islam. Masyarakat perlu dibentengi dengan pengetahuan Islami”imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *