0

ULAMA BESAR YAMAN KUNJUNGI MASJID AGUNG JAWA TENGAH

SELASA, 20 September 2022, Masjid Agung Jawa Tengah mendapat kunjungan tamu agung dari Yaman, Al-Allamah Al-Muhaddis Al-Musnid Syekh Dr. Yasir Al-Adni bin Salim As-Syuhairi. Beliau adalah Mudir Darul Hadis Lil Irtsin Nabawi Tarim Hadramaut, Qadhi Mahkamah Aden, Penasihat Kementerian Agam Yaman, dan dosen di beberapa Universitas di Yaman dan Sudan. Selain hafal Alquran, Syekh Yasir juga hafal kitab-kitab induk hadis, Riyadhus Sholihin, Bulughul Maram, beserta sanadnya, juga hafal beberapa matan kitab seperti Alfiyah Ibnu Malik, Zubad, Abi Syuja’, Tahrir, Alfiyah Ilmu Hadis Imam Suyuthi, dan lain-lain.

Kunjungan Syekh Yasir ke Masjid Agung Jawa Tengah ini merupakan bagian rangkaian dari safari dakwah beliau di Indonesia sejak Agustus 2022 lalu. Kehadiran beliau disambut hangat para alim ulama dengan mengadakan silaturahmi ulama Semarang di Aula Sekretariat Masjid Agung Jawa Tengah. Turut berhadir dalam acara tersebut perwakilan dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, MUI, para pengasuh pondok Pesantren, Pengelola Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Masjid Agung Jawa Tengah, dan Masjid Agung Kauman Semarang. Di antaranya yang tampak saat itu Drs. KH Hadlor Ihsan, KH Hanif Ismail, Lc, Drs. KH. Ali Mufiz, M.P.A, Prof. Dr. KH. Abdul Hadi, MA. Dr. KH. Saifuddin, Lc, MA.

Dr. KH. Saifuddin, Lc, MA dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan bahagia yang luar biasa dengan kehadiran Syekh Yasir di Masjid Agung Jawa Tengah yang merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah. Tingginya Menara Masjid Agung Jawa Tengah, 99 meter, menjadi simbol bahwa MAJT merupakan menara ilmu keagamaan dengan berpegang pada nilai-nilai toleransi dan kasih sayang.

Dalam Kegiatan silaturahmi yang disiarkan langsung melalui Radio Dais 107,9 FM dan MAJT TV itu, ulama peraih dua gelar doktor di bidang akidah dan hadis ini menyampaikan moderasi beragama. Menurutnya, dalam beragama janganlah berlebihan, juga jangan memperenteng. Dan dalam berdakwah, haruslah disampaikan dengan santun dan penuh rahmat. Karena Islam adalah agama yang penuh rahmat cinta damai. Merubah suatu kemungkaran, bukanlah hanya menghilangkan kemungkarannya, tapi bagaimana merubah orang yang berbuat munkar menjadi orang yang baik, dan tentu dengan cara yang baik pula.

Di akhir nasihatnya, ulama yang mensyarah _Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah_ karya KH Hasyim Asy’ari ini menjelaskan pentingnya sanad dan ijazah dalam belajar agama. Sanad bukan hanya menjelaskan mata rantai keilmuan kita yang bersambung dengan Rasulullah SAW (riwayat), tapi lebih dari itu, ada hubungan emosional yang kuat antara guru dengan murid, dan sebagai tolak ukur pemahaman yang sama antara kita dengan guru kita sampai kepada Rasulullah SAW (dirayat). “Keistimewaan umat ini dibanding umat lainnya adalah sanad yang tersambung sampai Rasulullah SAW”, ungkap beliau.

Syekh Yasir sempat mengijazahkan periwatan hadis musalsal yang sanadnya bersambung dari Syekh Yasir sampai kepada Rasulullah SAW, antara lain: 1) hadis musalsal bil awwaliyah (hadis pertama yang sering dibacakan para muhaddis, tentang berkasih sayang kepada penduduk bumi), 2) hadis musalsal bil mahabbah (hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah cinta pada sahabatnya dan beliau berpesan agar membaca zikir “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik” setiap habis shalat), 3) sanad fiqh syafi’i yang bersambung kepada Imam Syafi’i terus kepada Rasulullah SAW, 4) sanad akidah asy’ariyah yang bersambung kepada Imam Abu Hasan Al-Asy’ari terus kepada Rasulullah SAW, dan 5) sanad Alquran yang bersambung kepada Rasulullah SAW, dari Malaikat Jibril, dari Allah SWT.

Acara diakhiri dengan salam-salaman, dokumentasi foto, dan penyerahan kenang-kenangan dari KH Hanif Ismail, Lc sebagai perwakilan dari Masjid Agung Jawa Tengah kepada Syekh Yasir bin Salim As-Syuhairi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *